Published 01.07 by

si pencandu yang ingin meninggalkan narkoba

Emang kalau diingat  lucu juga, tapi saat di ingatpun terasa sangat menyakitkan.
apakah gue salah untuk mengingatnya? atau salah juga untuk tidak mengingatnya?

gue juga ingin mempunyai kehidupan baru, dan tentunya tanpa lo "sang mantan".
entah kenapa lo bagaikan narkoba dan gue si pecandu, dimana si pecandu sangat
butuh "narkoba" di saat dia sedang sakau. Gue (pecandu) juga ingin terbebas dari
lo (narkoba). toh awalnya kita bukan siapa-siapa yang tidak saling membutuhkan,
berawal dari temen gue yang dianalogikan "pengedar". dia memberikan gue lo untuk
gue dekati. hingga gue sangat tergantung oleh lo. hingga gue seakan tidak mau lepas
dari lo. Andaikan saja lo tau siapa yang berhak dipersalahkan akibat pecandu dan narkoba
apakah lo tau rasa sakit yang menyelimuti diri gue? lo gak akan tahu, dan gak akan mau tahu!!

emang dalan hal hubungan tidak semulus mobil mewah baru, emang dalam hal ini sering terjadi
arus pendek (putus-nyambung). hampir setiap kali emosi berdua overload, terucaplah "putus"
namun itu hanya emosi sesaat saja, dan balikan lagi. dan sering juga kita begini.

dan, disaat lo dekat dengan si korban baru, gue jelaus sampe ke ubun-ubun kepala
ketika lo berbohong gue hanya bisa tersenyum, gue gak mau marah karna hal itu. namun yang gue
kecewakan kenapa lo berpindah tanpa alasan yang jelas?

gue ingin bangkit dari ketiadaan hati ini. dulu gue bisa ngejalanin hidup sendiri, dan sekarang kenapa gue
gak bisa untuk mengembalikan ke keadan awal?
gue  ingn bidadari penyelamat yang datang menghampiri gue dan menggantikan lo "sang mantan"

gue adalah gue, gue adalah netral, dan gue ingin dapatkan orang yang bisa merangkull gue saat gue
terjatuh di kegelapan fikiran ini. dan gue sanggat menanti itu..

seseorang yang baru, yang dapat membuat gue nyaman disisinya, dan sangat mengerti keperibadian gue
mungkin cuma gue yang merasakannya, mungkin cuma gue yang bisa memahami masalahnya..

persetan dengan rasa sakit ini....